MULTIPLEXER
1.
Pengertian Multiplexer adalah rangkaian logika yang menerima beberapa
input data digital dan menyeleksi salah satu dari input tersebut pada
saat tertentu, untuk dikeluarkan pada sisi output. Multiplekser
berfungsi sebagai data selector. Data masukan yang terdiri dari N
sumber, di pilih salah satu dan diteruskan kepada suatu saluran tunggal.
Masukan data dapat terdiri dari beberapa jalur dengan masing-masing
jalur dapat terdiri dari satu atau lebih dari satu bit. Suatu
multiplekser dengan 2n saluran masukan memerlukan n sinyal kontrol
Keluaran hanya terdiri dari satu jalur satu atau lebih dari satu bit.
MUX juga dapat dikatakan sebagai sebuah devais digital yang memiliki
fungsi memilih salah satu dari sejumlah saluran input untuk
ditransmisikan ke satu output.Dalam hal ini input, baik instruksi
(perintah) maupun informasi (data) diolah dalam bentuk biner. Karena
mesin digital hanya dapat ‘memahami’ data dalam bentuk biner. Dalam
system biner (basis-2) mempuyai symbol angka (numeric) sebanyak 2 buah
symbol, yaitu 0 dan 1. 2. Sistem Kerja Multiplexer Sebuah Multiplekser 4
ke 1 dengan Kendali K1 dan K2 Diagram blok dan table kebenaran dari MUX
4-ke-1 ditunjukkan oleh Gambar 2.21. Keluaran F adalah sama dengan
masukan pada jalur yang dipilih oleh kendali masukan K1 dan K2.
Misalnya, jika K1,K2 = 0,0, maka keluaran F adalah nilai pada masukan D0
( baik 0 maupun 1). Rangkaian yang sesuai untuk MUX ini terlihat pada
Gambar 2.22 ENABLE K1 K2 F 1 X X 0 0 0 0 D0 0 0 1 D1 0 1 0 D2 0 1 1 D3
Gambar 2.21 Prinsip kerja dari rangkaian multiplexer di atas adalah :
1. Nilai bit 00 dari selector akan memilih jalur input pertama sebagai
keluaran 2. Nilai bit 01 dari selector akan memilih jalur input kedua
sebagai keluaran 3. Nilai bit 10 dari selector akan memilih jalur input
ketiga sebagai keluaran 4. Nilai bit 11 dari selector akan memilih
jalur input keempat sebagai keluaran Maka keluaran F berharga: F
= K1K2D0 + K1K2D1 + K1K2D2 + K1K2D3 Gambar 2.22
`Rangkaian multiplexer di atas adalah merupakan rangkaian multiplexer
yang memanfaatkan kombinasi gerbang logika. Dimana dari contoh di atas
dapat diketahui bahwa rangkaian memiliki 2 bit selector dan 4 jalur
input. 3. Multipleksing Multiplexing adalah teknik komunikasi dimana
proses beberapa sinyal pesan analog atau aliran data digital digabungkan
menjadi satu sinyal. Dalam multiplexing juga bisa untuk ADC (Analog To
Digital Converter. Sinyal Multiplexing adalah pengiriman beberapa sinyal
informasi dengan menggunakan satu kanal. Dengan multiplexing sistem
akan menjadi lebih efisien. Multiplekser dalam telekomunikasi yang
paling banyak digunakan yaitu FDM (Frequency Division Multiplexing). FDM
sering digunakan pada jaringan sambungan telpon, siaran radio dan
televisi. Contoh aplikasi dari teknik multiplexing ini adalah pada
jaringan transmisi jarak jauh, baik yang menggunakan kabel maupun yang
menggunakan media udara (wireless atau radio). Contoh lainnya, satu
helai kabel optik Surabaya-Jakarta bisa dipakai untuk menyalurkan ribuan
percakapan telepon. Idenya adalah bagaimana menggabungkan ribuan
informasi percakapan (voice) yang berasal dari ribuan pelanggan telepon
tanpa saling bercampur satu sama. Terdapat tiga teknik
multiplexing Frequency Division Multiplexing (FDM) FDM (Frequency
Division Multiplexing) adalah teknik multiplexing dimana setiap piranti
diberi frekuensi modulasi yang berbeda sehingga bisa bersamaan melakukan
transmisi melalui satu media. Teknik FDM banyak digunakan pada
komunikasi data dengan medium berkapasitas besar, biasa disebut sebagai
broadband (jalur lebar) medium. Melalui teknik ini berbagai siaran TV
dapat disalurkan dalam satu kabel (cable TV), atau Video, Suara, dan
Data bisa disalurkan bersama dalam satu kabel. Teknik ini bekerja dengan
cara mencampur data berdasarkan frekuensi. Sandi yang diberikan pada
data tidak berpengaruh sehingga FDM disebut code transparent. FDM
merupakan mux yang paling umum dan banyak dipakai, dengan menumpuk
sinyal pada bidang frekuensi. Data yang dikirimkan akan dicampur
berdasarkan frekuensi. Banyak digunakan pada pengiriman sinyal analog.
Data tiap kanal dimodulasikan dengan FSK untuk voice grade channel. Enam
sumber sinyal dimasukkan ke dalam suatu multiplexer, yang memodulasi
tiap sinyal ke dalam frekuensi yang berbeda (f1,...,f6). Tiap sinyal
modulasi memerlukan bandwidth center tertentu disekitar frekuensi
carriernya, dinyatakan sebagai suatu channel. Time-Division
Multiplexing (TDM) Time-Division Multiplexin adalah suatu jenis digital
yang terdiri dari banyak bagian di mana teradapat dua atau lebih
saluran yang sama diperoleh dari spektrum frekwensi yang diberikan
yaitu, bit arus, atau dengan menyisipkan detakan-detakan yang mewakili
bit dari saluran berbeda. Dalam beberapa TDM sistem, detakan yang
berurutan menghadirkan bit dari saluran yang berurutan seperti saluran
suara pada sistem T1. Pada sistem yang lainnya saluran-saluran yang
berbeda secara bergiliran menggunakan saluran itu dengan membuat sebuah
kelompok yang berdasarkan pada pulse-times (hal seperti ini disebut
dengan time slot). Secara umum TDM menerapkan prinsip pemnggiliran
waktu pemakaian saluran transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu
(time slot) bagi setiap pemakai saluran (user). TDM yaitu Terminal atau
channel pemakaian bersama-sama kabel yang cepat dengan setiap channel
membutuhkan waktu tertentu secara bergiliran (round-robin time-slicing).
Biasanya waktu tersebut cukup digunakan untuk menghantar satu bit
(kadang-kadang dipanggil bit interleaving) dari setiap channel secara
bergiliran atau cukup untuk menghantar satu karakter (kadang-kadang
dipanggil character interleaving atau byte interleaving). Menggunakan
metoda character interleaving, multiplexer akan mengambil satu karakter
(jajaran bitnya) dari setiap channel secara bergiliran dan meletakkan
pada kabel yang dipakai bersama-sama sehingga sampai ke ujung
multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui port masing-masing.
Menggunakan metoda bit interleaving, multiplexer akan mengambil satu bit
dari setiap channel secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang
dipakai sehingga sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan kembali
melalui port masing-masing. Statistical Time-Division Multiplexing
STDM adalah lanjuatan versi dari TDM di mana alamat terminal
kedua-duanya dan data dirinya dipancarkan bersama-sama untuk
menghasilkan sebuah jalur yang lebih baik. Penggunaan STDM membolehkan
luas bidang (bandwith) untuk dipisah menjadi 1 baris. Banyak perguruan
tinggi dan kampus menggunakan TDM jenis ini untuk secara
mendistribusikan luas bidang (bandwith-nya). Jika ada satu 10MBit yang
masuk ke dalam sebuah bangunan, STDM dapat digunakan untuk menyediakan
178 terminal dengan 56k koneksi (178* 56k= 9.96Mb). Suatu penggunaan
yang lebih umum bagaimanapun adalah hanya mewariskan luas bidang
(bandwith) ketika itu banyak diperlukan. Statistical TDM dikenal juga
sebagai asynchronous TDM dan intelligent TDM, sebagai alternatif
synchronous TDM. Efisiensi penggunaan saluran secara lebih baik
dibandingkan FDM dan TDM. Memberikan kanal hanya pada terminal yang
membutuhkannya dan memanfaatkan sifat lalu lintas yang mengikuti
karakteristik statistik. STDM dapat mengidentifikasi terminal mana yang
mengganggur / terminal mana yang membutuhkan transmisi dan
mengalokasikan waktu pada jalur yang dibutuhkannya. Untuk input, fungsi
multiplexer ini untuk men-scan buffer-buffer input, mengumpulkan data
sampai penuh, dan kemudian mengirim frame tersebut. Dan untuk output,
multiplexer menerima suatu frame dan mendistribusikan slot-slot data ke
buffer output tertentu. Code Division Multiplexing (CDM) Code
Division Multiplexing (CDM) dirancang untuk menanggulangi
kelemahankelemahan yang dimiliki oleh teknik multiplexing sebelumnya,
yakni TDM dan FDM.. Contoh aplikasinya pada saat ini adalah jaringan
komunikasi seluler CDMA (Flexi) Prinsip kerja dari CDM adalah sebagai
berikut : 1. Kepada setiap entitas pengguna diberikan suatu kode unik
(dengan panjang 64 bit) yang disebut chip spreading code. 2. Untuk
pengiriman bit ‘1’, digunakan representasi kode (chip spreading code)
tersebut. 3. Sedangkan untuk pengiriman bit ‘0’, yang digunakan adalah
inverse dari kode tersebut. 4. Pada saluran transmisi, kode-kode unik
yang dikirim oleh sejumlah pengguna akan ditransmisikan dalam bentuk
hasil penjumlahan (sum) dari kode-kode tersebut. 5. Di sisi penerima,
sinyal hasil penjumlahan kode-kode tersebut akan dikalikan dengan kode
unik dari si pengirim (chip spreading code) untuk diinterpretasikan.
selanjutnya : - jika jumlah hasil perkalian mendekati nilai +64 berarti
bit ‘1’, -jika jumlahnya mendekati –64 dinyatakan sebagai bit ‘0’.
Wavelength Division Multiplexing (WDM). Teknik multiplexing ini
digunakan pada transmisi data melalui serat optik (optical fiber)
dimana sinyal yang ditransmisikan berupa sinar. Pada WDM prinsip yang
diterapkan mirip seperti pada FDM, hanya dengan cara pembedaan panjang
gelombang (wavelength) sinar. Sejumlah berkas sinar dengan panjang
gelombang berbeda ditransmisikan secara simultan melalui serat optik
yang sama (dari jenis Multi mode optical fiber). 4.Jenis- jenis
Multiplexer 1. Mux inversi, dilengkapi path data antara komputer dan
mengambil jalur berkecepatan tinggi dan memisahkan menjadi beberapa
jalur yang berkecepatan rendah yang akan dikombinasikan dengan mux
inversi lain yang telah tersambung dengan komputer lain. 2. Mux T-1, Mux
khusus yang dikombinasikan dengan unit pelayanan data berkapasitas
tinggi yang mengoperasi-kan ujung sambungan mux T-1 (sambungan
komunikasi yang bertransmisi pada 1,544 juta bps yang dibagi menjadi
sirkuit tingkat suara 24, 48, 96. 3. Mux multiport, mengkombinasikan
modem dan peralatan mux divisi waktu menjadi peralatan tunggal. Jalur
input modem mempunyai kecepatan transmisi beraneka ragam. 4. Mux Fiber
Optik, berorientasi pada beberapa chanel data dimana tiap channel
bertransmisi pada 64000 bps per channel dan melakukan multiplex pada
channel menjadi 14 juta bps pada jalur fiber optik. DEMULTIPLEXER 1)
Pengertian Demultiplexer adalah rangkaian logika yang menerima satu
input data dan mendistribusikan input tersebut ke beberapa output yang
tersedia. Demultiplexer (DMUX) bekerja berkebalikan dengan Multiplexer.
Jika Mux dikatakan sebagai data selector, maka demultiplekser dapat
dikatakan sebagai Data distributor. DMUX juga dapat didefinisikan
sebagai sebuah devais yang memiliki satu saluran input data, n saluran
pemilih data, dan 2n saluran output yang dapat mengirim dari satu sumber
input ke satu dari beberapa tujuan. 2) Prinsip kerja sebuah
Demulltiplekser 1 ke 4 dengan Kendali S0 dan S1. Diagram blok dan table
kebenaran dari MUX 4-ke-1 ditunjukkan oleh Gambar 1.5 Masukan F adalah
sama dengan keluaran pada jalur yang dipilih oleh kendali masukan S0 dan
S1. Di mana, F = S0S1O0 + S0S1O1 + S0S1O2 + S0S1O3 F S0 S1 ENABLE 0 X
x 1 O0 0 0 0 O1 0 1 0 O2 1 0 0 O3 1 1 0 Gambar 1.5 Diagram
blok dan tabel kebenaran untuk DEMUX 1-ke-4 Aplikasi dari Demultiplexer
Aplikasi dan jenis dari demultiplexer adalah sama dengan yang ada pada
multiplexer hanya prinsipkerjanya berkebalikan. Umumnya aplikasi
demultiplexer ada pada sistem penerima baik itu Frequency Division
Multiplexing (FDM) Dalam hal ini ada pada sisitem penerima pada kabel
(cable TV), atau Video, Suara, dan Data bisa disalurkan bersama dalam
satu kabel. Time-Division Multiplexing (TDM) Statistical
Time-Division Multiplexing Statistical Time-Division Multiplexing
Code Division Multiplexing (CDM) Wavelength Division Multiplexing
(WDM). Contoh aplikasi demultiplexer adalah pada jaringan transmisi
jarak jauh, baik yang menggunakan kabel maupun yang menggunakan media
udara (wireless atau radio DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Multiplekser
http://danrumachine.blogspot.com/2010/10/karnaugh-map.html
http://maulanajayadi24hikaru.blogspot.com/2010/11/k-map-karnaugh-map.html
Modul percobaan 08 tentang multiplexer Perancangan Sistem
Digital,Yohanes Suyanto,2009 PENGANTAR SISTEM DIGITAL Dr. Wawan
Setiawan, M.Kom.2007 PETUNJUK PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 1
PERCOBAAN 14. ,MULTIPLEXER-DEMULTIPLEXER Modul Praktikum
MULTIPLEKSER-DEMULTIPLEKSER,Teknik Digital 1 Percobaan
4,MULTIPLEKSER-DEMULTIPLEKSER UGM 2007 Makalah Seminar Kerja Praktek
TEKNOLOGI DIGITAL SUBSCRIBER LINE ACCESS MULTIPLEXER (DSLAM) PADA
JARINGAN SPEEDY Febri Fadhil W K (L2F 006 039) Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010
KATA PENGANTAR Dalam elektronik , sebuah multiplexer (atau mux)
adalah perangkat yang memilih salah satu dari beberapa analog atau
digital sinyal input dan meneruskan input yang dipilih menjadi garis
tunggal. Sebuah Multiplexer dari 2 input n memiliki garis n pilih, yang
digunakan untuk memilih baris masukan untuk dikirim ke output.
Multiplexers terutama digunakan untuk meningkatkan jumlah data yang
dapat dikirim melalui jaringan dalam jumlah tertentu waktu dan bandwidth
yang . Sebuah Multiplexer juga disebut pemilih Data . Sebuah
Multiplexer elektronik memungkinkan beberapa sinyal untuk berbagi satu
perangkat atau sumber daya, misalnya satu A / D converter atau satu
jalur komunikasi, daripada harus satu perangkat per sinyal input. Di
sisi lain, demultiplexer (atau demux) adalah perangkat mengambil sinyal
input tunggal dan memilih salah satu dari banyak-output data-baris, yang
dihubungkan ke input tunggal. Multiplexer Sebuah sering digunakan
dengan demultiplexer pelengkap di ujung penerima. Mudah- mudahan bahan
yang dipresentasikan ini bisa dimengerti dan dipahami, jika ada yang
kurang jelas kami akan menambakannya. Penulis